New Normal adalah sebuah kata baru yang ahir ahir
ini menjadi terhangat di bahas dan di cari di dunia internet.
Hal ini dimulai ketika pemerintahan indonesia di
bawah pimpinan Ir. Jokowidodo memberikan instruksi terkait dengan tatanan
kehidupan baru dalam proses menjalani kehidupan di tengah pendemik virus
COVID19.
stilah new normal saat ini sangat mudah
ditemui masyarakat dalam berbagai platform media. New normal dikatakan sebagai
cara hidup baru di tengah pandemi virus corona yang angka kesembuhannya makin
meningkat.
Beberapa daerah telah membuat aturan terkait
penerapan new normal sambil terus melakukan upaya pencegahan COVID-19.
Masyarakat diharapkan mengikuti aturan tersebut dengan selalu menerapkan
protokol kesehatan.
Dikutip dari Detik.com, Supaya tidak bingung, berikut beberapa fakta new
normal saat pandemi COVID-19:
1. Apa maksudnya new normal?
New normal adalah langkah percepatan penanganan COVID-19 dalam bidang
kesehatan, sosial, dan ekonomi. Skenario new normal dijalankan dengan
mempertimbangkan kesiapan daerah dan hasil riset epidemiologis di wilayah
terkait.
"Badan bahasa sudah memberikan istilah Indonesianya yaitu Kenormalan
Baru. Kata Normal sebetulnya dalam bahasa Inggris sudah dijadikan nomina
makanya jadi New Normal. Badan bahasa kemudian membuat padanannya menjadi
Kenormalan. Karena kalau normal itu adjektiva kata sifat, jadi Kenormalan
Baru," kata ahli bahasa Prof. Dr. Rahayu Surtiati Hidayat dari Universitas
Indonesia.
2. New normal vs corona
Lembaga Biologi Molekuler atau LBM Eijkman sempat menyatakan, virus corona
tidak akan hilang dari muka bumi dalam waktu yang lama. Karena itu, istilah
berdampingan lebih tepat digunakan daripada berdamai dengan virus corona.
"Artinya berdampingan itu ya kita bisa aja musuhan sama siapa, tapi
jalan bersama-sama itu bisa. Tapi kalau damai, ya itu istilah aja sih, tapi
mungkin dari sudut virologi, istilah berdampingan itu lebih dapat dipraktikkan
ya," kata Kepala LBM Eijkman Prof Amin Soebandrio.
Manusia punya sejarah dan pengalaman hidup berdampingan dengan mikroba
seperti virus influenza, HIV, dan demam berdarah. Menurut Prof Amin yang perlu
dilakukan adalah mengenali virus tersebut untuk bisa mencegah penularannya.
|
3. Life with new normal
Presiden Jokowi telah meminta seluruh jajarannya mempelajari kondisi
lapangan untuk mempersiapkan tatanan normal yang baru di tengah pandemi
COVID-19. Saat ini sudah ada 4 provinsi serta 25 kabupaten/kota yang tengah
bersiap menuju new normal.
"Saya minta protokol beradaptasi dengan tatanan normal baru ini yang
sudah disiapkan oleh Kementerian Kesehatan ini disosialisasikan secara masif
kepada masyarakat," kata Jokowi.
Penerapan new normal nantinya bersamaan dengan pendisiplinan protokol
kesehatan yang dikawal jajaran Polri dan TNI. Selanjutnya, tatanan normal yang
baru akan diperluas jika dinilai efektif.
4. Protokol new normal
Organisasi kesehatan dunia WHO telah menyiapkan pedoman transisi menuju new
normal selama pandemi COVID-19. Dalam protokol tersebut, negara harus terbukti
mampu mengendalikan penularan COVID-19 sebelum menerapkan new normal.
Pengendalian ini juga harus bisa dilakukan di tempat yang memiliki
kerentanan tinggi misal panti jompo, fasilitas kesehatan mental, dan wilayah
dengan banyak penduduk. Langkah pengendalian dengan pencegahan juga harus
diterapkan di tempat kerja.
"Langkah-langkah pencegahan di tempat kerja mulai ditetapkan seperti
jarak fisik, fasilitas mencuci tangan, dan etika pernapasan," kata
Direktur Regional WHO untuk Eropa Henri P Kluge dikutip dari situs resmi
lembaga kesehatan dunia tersebut.
5. New normal di Surabaya dan Semarang
Semarang berencana menerapkan new normal usai pembatasan kegiatan
masyarakat (PKM) pada 7 Juni 2020. Salah satu yang sudah berencana menerapkan
new normal adalah Dinas Pendidikan dengan pola masuk sekolah yang baru.
"Misal Dinas Pendidikan, saya minta kepala sekolah dan yayasan punya
masukan apa. Misal, Bulan Juli kelas 5 dan 6 sudah boleh masuk dengan SOP
kesehatan. Kelas 1 sampai 4 mungkin seminggu dua kali masuk, jadi kelas
longgar, ada jarak atau mungkin pakai sekat," kata Wali Kota Semarang Hendrar
Prihadi.
Sedangkan untuk Surabaya masih memilih fokus pada penanganan COVID-19 untuk
warganya. Penerapan new normal dipertimbangkan setelah kondisi menjadi lebih
baik. Belakangan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini merasa kecewa karena mobil
PCR bantuan BNPB yang awalnya untuk pemeriksaan warganya dialihkan untuk daerah
lain.
6. New normal di Jakarta dan Jawa Barat
Awalnya Provinsi Jawa Barat berencana menerapkan new normal pada 1 Juni
2020. Namun muncul kebijakan memperpanjang penerapan Pembatasan Sosial Berskala
Besar atau PSBB. Perpanjangan PSBB ternyata tidak lantas membatalkan awal
penerapan new normal.
"Tidak batal, kalau Jabar tanggal 1 Juni sebagai launching new normal.
Lebih tepatnya dimulainya budaya Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)," kata Juru
Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) COVID-19 Berli Hamdani.
DKI Jakarta beberapa kali disinggung sebagai provinsi yang paling siap
menerapkan tatanan kehidupan normal baru. Meski begitu, Jakarta memilih
memperpanjang PSBB hingga 4 Juni 2020 dan mempertimbangkan data kasus terakhir
sebelum menerapkan new normal.